BINTUNI, Mangrove.id| Sejumlah rumah warga di kampung Atibo dan Waraitama SP1, distrik Manimeri, kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat terendam air, Selasa (2/4/2024) dini hari sekira pukul 4.00 WIT.
Genangan air yang sempat setinggi lutut orang dewasa ini menyasar rumah-rumah warga akibat dari jebolnya tanggul irigasi yang ada di sekitaran Atibo – SP 1, tepat disisi jalan poros Bintuni – Manokwari.
Jebolnya tanggul ini disebabkan luapan sungai Muturi, akibat hujan lebat yang terjadi sejak Senin (1/4/2024) malam.
Sesuai pantauan di titik irigasi yang jebol, Selasa pagi, kondisi tanggul tersebut memang tidak kuat, bahkan nampak seperti berdinding tanah.
Warga Atibo, Emshy Iba mengatakan, jebolnya tanggul irigasi bukanlah yang pertama terjadi di kampungnya. Ia mengisahkan, tahun-tahun sebelumnya pernah terjadi hingga merendam lebih banyak rumah-rumah warga.
Jebolnya tanggul irigasi yang kembali terjadi, ia sangat berharap pemerintah baik tingkat kabupaten maupun provinsi, dapat melakukan langkah-langkah konkrit agar insiden ini tidak lagi terjadi.
“Kami harap pemerintah serius. Sebab, kejadian ini bukan baru pertama kali. Kasihan, warga kami yang harus kena dampak, padahal irigasi ini bukan untuk kami nikmati,” singkatnya.
Sebagai informasi, hujan lebat sehingga menyebabkan sungai Muturi meluap, tidak saja akibatkan jebolnya tanggul. Namun, luapan sungai sempat mengganggu warga di kampung Pasamai Manimeri.
Pasalnya, banjir yang cukup deras sempat memutus akses jalan satu-satunya warga Pasamai.
Hingga berita ini dirilis, sekira pukul 10.37 WIT, air yang menggenangi rumah-rumah warga berangsur turun dan banjir di antara kampung Tihibo dan Pasamai, Manimeri juga berangsur turun.
Belum ada keterangan dari pihak berwenang mengenai korban jiwa serta jumlah kerugian materi dari warga terdampak atas peristiwa ini. (wanma)