Mangrove.id| Wakil Bupati Teluk Bintuni, Matret Kokop mendapat penghormatan seluruh peserta Rapat Kerja (Raker) ke-1 Klasis GKI Teluk Bintuni ketika mengikuti acara pembukaan di Jemaat GKI Lahairoi Steirira, Senin (13/2/2023).
Penghormatan berupa standing applause yang diberikan para peserta Raker, bukan tanpa alasan. Pasalnya, meski disibukkan dengan rutinitas pemerintahan yang padat serta berlatar belakang agama yang berbeda, Matret Kokop rela meninggalkannya demi bisa hadir bersama-sama dengan warga jemaat.
Hal inilah yang kemudian menjadi alasan bagi Anggota Badan Pekerja Sinode GKI di Tanah Papua Wilayah XII, Pdt. Rosalie Wamafma menyuruh seluruh Hamba Tuhan yang berada di dalam gedung Gereja GKI Lahairoi Steirira untuk memberikan standing applause.
“Kenapa saya menyuruh bapak ibu berdiri dan kita sama-sama memberikan applause kepada bapak Wakil Bupati, karena beliau bisa beribadah bersama-sama dengan kita,” ucap Pdt Wamafma disela-sela sambutannya dalam acara pembukaan Raker ke-1 Klasis GKI Teluk Bintuni.
Dikatakan Pdt Wamafma, biasanya pejabat yang berlainan keyakinan, umumnya menghadiri undangan Gereja setelah ibadah. Namun, apa yang ditunjukkan Wakil Bupati Teluk Bintuni dua periode tersebut justru berbeda.
“Hal ini sering terjadi di Kaimana, Fakfak dan kini terjadi pula di Teluk Bintuni. Ini sangat luar biasa,” ucapnya.
Menurut Pdt Wamafma, apa yang ditunjukkan salah satu putra terbaik Tanah Sisar Matiti tersebut, tengah mengajarkan kepada publik khususnya elemen masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni tentang arti kemajemukan yang sesungguhnya.
Hal ini pun kemudian dimaknai oleh Pdt Wamafma sebagai nilai-nilai luhur yang masih dirawat dan dilestarikan oleh Orang Asli Papua di Tanah Papua khususnya yang mendiami Tanah Sisar Matiti.
“Ini adalah kekayaan yang Tuhan kasih buat kita. Kita harus pelihara dan kita harus jaga dalam kepelbagaian ini, ada kekuatan untuk membangun Papua,” pungkas Pdt Wamafma. (Wanma)