TELUK BINTUNI, Mangrove.id| Sekretaris Komisi Pelayanan dan Pembinaan Jemaat (KP2J) Klasis GKI Teluk Bintuni, Pendeta Piter Solissa, S.Th menekankan, pentingnya merawat persekutuan berjemaat.
Salah satu cara sederhana yang mudah dilakukan, dengan membiasakan diri untuk terlibat aktif dalam setiap peribadatan, maupun kegiatan gereja.
Ia menjelaskan, hakikat bagi seorang Kristen tekun dalam peribadatan, bukan untuk dipilih Tuhan. Melainkan, motivasi seorang Kristen rajin beribadah, karena sudah dipilih Tuhan.
“Seperti renungan Firman tadi, bahwa Tuhan menyayangi bangsa Israel bukan karena bangsa itu besar, melainkan bangsa itu telah dipilih,” jelas Pdt. Solissa saat memberikan sambutan usai ibadah PKB tingkat Klasis GKI Teluk Bintuni, Sabtu (1/3).
Lebih lanjut, Pendeta Solissa mengatakan, sebagaimana tema pelayanan GKI di Tanah Papua tahun 2025 yakni kesehatian, maka seluruh warga jemaat khususnya PKB, haruslah menunjukkan persekutuan yang harmonis dengan kesatuan berpikir, berkata dan bertindak.
Dan kesehatian ini, dikatakan Pendeta Solissa, tidak hanya diwujudkan dalam lingkup gereja saja, tapi dimanapun berada.
“Jangan didalam gedung gereja kita sehati, tapi di tempat kerja, kita saling menjatuhkan,” imbuhnya.
Memasuki minggu sengsara Tuhan Yesus Kristus, Pendeta Solissa sangat berharap, setiap PKB di lingkup Klasis GKI Teluk Bintuni dapat merefleksikan peristiwa ini dengan benar.
Dimana, kesehatian sebagai sesama warga GKI di Tanah Papua yang saling menopang dan menguatkan, betul-betul dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebab melalui peristiwa di kayu Salib, disitulah kemenangan kita sebagai orang percaya. Sebab, penebusan kita dari dosa, sudah dibayar dengan sangat mahal oleh Tuhan lewat kematian-Nya. Oleh sebab itu, mari kita betul-betul memaknai minggu sengsara ini. Jangan kita saling membenci,” pungkasnya. (len)