Mangrove.id | Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Teluk Bintuni, Haris Tahir menyampaikan,masyarakat adat Kuri Wamesa harus menjaga persatuan dan kesatuan di Teluk Bintuni,Masyarakat diminta jangan mudah terprovokasi terutama terkait dengan politik sesaat dan politik jangka panjang.
Dikatakan Haris Tahir yang mewakili Bupati Teluk Bintuni saat menyampaikan arahan saat membuka Musyawarah Besar dan Pra Mubes III Suku Besar Kuri Wamesa di gedung serba guna
Ada tiga pesankan yang di sampaikan oleh Haris Tahir bahwa bangkitlah untuk dua hal, yang pertama untuk kepentigan masyarakat dan kepentingan Tuhan, Ujar Haris.
Sementara , Ketua Panitia Mubes Kuri Wamesa Teluk Bintuni, Dominggus Urbon, mengatakan sejumlah regulasi mengakui keberadaan masyarakat hukum adat,Sehingga salah satu tujuan pelaksanaan Mubes Kuri Wamesa yakni untuk membentuk kelembagaan masyarakat hukum adat, sebab Kuri Wamesa tidak bisa berdiri sendiri tanpa berdampingan dengan enam suku lainnya, Ujar Urbon
Masyarakat adat harus lakukan konsolidasi, Masyarakat yang menjadikan UU Otsus. UU Otsus merupakan integrasi antara masyarakat adat dengan negara. Sehingga kebijakan UU Otsus harus juga berpihak bagi masyarakat adat. Keberpihakan masyarakat adat tidak bisa jalan sendiri. Harus diatur, Pungkas Urbon.
Dominggus Urbon meminta segenap komponen di Teluk Bintuni berkolaborasi dengan masyarakat adat agar membangun daerah, seperti Komunitas masyarakat adat harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan. Kepada Pemda Teluk Bintuni, SKPD yang hadir serta forkopimda untuk membantu masyarakat adat membangun Teluk Bintuni dan Papua secara umum.
Dan perlu diketahui bahwa Mubes Kuri Wamesa dengan tema Kuri Wamesa Bangkit, digelar selama dua hari, musyawarah yang diikuti ratusan perwakilan adat dan masyarakat Kuri Wamesa akan menyusun kepengurusan organisasi Kuri Wamesa, Ujar Urbon (Susi).