Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 9 Jul 2024 19:40 WIB ·

Tingginya Kasus Malaria di Teluk Bintuni, Distrik Bintuni dan Manimeri Masuk Zona Merah


 Tim gabungan yang terdiri dari Dinkes Papua Barat dan Dinkes Teluk Bintuni sesaat sebelum bertolak ke wilayah pesisir untuk melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) malaria, Selasa. Perbesar

Tim gabungan yang terdiri dari Dinkes Papua Barat dan Dinkes Teluk Bintuni sesaat sebelum bertolak ke wilayah pesisir untuk melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) malaria, Selasa.

BINTUNI, Mangrove.id| Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni mencatat Annual Parasite Incidence (API) atau angka kesakitan malaria di kabupaten Teluk Bintuni saat ini mencapai 167 kasus per Juli 2024.

Angka ini diklaim oleh dinas teknis tergolong tinggi, dan masuk dalam kategori kasus luar biasa atau KLB. Pasalnya, berdasarkan data tahun 2023 API berada pada 5,3 per 1000 penduduk dan yang terbaru pada Juni 2024, berada di angka 2,6 per 1000 penduduk.

Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni, Frangky D. Mobilala

“Belakangan ini kasusnya meningkat terus. Kenapa meningkat? Karena, kita diapit oleh beberapa kabupaten/kota tetangga,” kata Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni, Frangky D. Mobilala, Selasa (9/7/2024).

“Boleh dibilang kasus malaria yang terjadi di sini karena aktivitas penduduk yang keluar masuk Teluk Bintuni. Atau dengan kata lain, kita masih terus mendapat kasus malaria import,” sambungnya.

Ia mengungkap, pemerintah sempat menargetkan di tahun 2020, kabupaten Teluk Bintuni bebas dari malaria. Namun, karena situasi dan kondisi tertentu, membuat target tersebut belum tercapai.

Saat ini, Dinkes Teluk Bintuni tengah mencoba kembali upaya-upaya yang tertunda untuk mengejar target bebas malaria yang direncanakan pada tahun 2026 mendatang.

“Strategi kami sekarang ini, fokus untuk beberapa distrik yang jadi sasaran. Kami sudah petakan, mana yang daerah hijau, mana yang kuning dan mana yang merah,” sebutnya.

Terkait sebarannya, ia menyebut, beberapa distrik sudah masuk zona merah, dimana terdapat sekitar delapan distrik yang tersebar di kabupaten Teluk Bintuni termasuk dua distrik perkotaan yakni Bintuni dan Manimeri.

“Karena itu, seluruh sumber daya kami, difokuskan kesitu,” jelasnya.

Tim Gabungan Instansi Kesehatan Lakukan PE

Sebagai langkah konkrit, Mantri Senior bidang kesehatan di Teluk Bintuni itu mengatakan, Dinkes Papua Barat dan Dinkes Teluk Bintuni tengah berkolaborasi dengan turun langsung ke wilayah endemik.

Dimana, pada Selasa pagi, tim gabungan tersebut bertolak menuju Yaru, Aroba dan Fafurwar, guna melakukan penyelidikan epidemiologi atau PE kasus malaria yang marak di wilayah tersebut.

“Tim kesana itu untuk mencari tahu penyebab terjadinya kasus malaria yang berulang-ulang. Tim ingin mencari darimana sumbernya. Karena, wilayah-wilayah tersebut menjadi sumber penyebaran malaria bagi distrik sekitar, termasuk Babo,” bebernya.

Kesempatan ini, Mobilala mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang bepergian ke luar daerah selama 2 minggu, agar melakukan tes malaria saat kembali.

Ia menjelaskan, tes ini sangat penting, dan jika positif malaria, bisa segera diobati guna memutus mata rantai penyebaran kasus baru serta mencegah terjadinya sumber penularan.

Disisi lain dengan keterlibatan masyarakat dalam program pencegahan malaria, ia menyatakan, akan membantu pemerintah sehingga target eliminasi malaria dapat tercapai.

“Kepada masyarakat yang berdomisili di wilayah endemik malaria, kami sarankan untuk tidur memakai kelambu,” pesannya. (wanma)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 161 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

UNICEF Melalui YSSI Latih Bidan di PBD, Fokus Kelas Ibu Hamil dan Pengelola Gizi

13 Desember 2024 - 19:30 WIB

Layanan di RSUD Teluk Bintuni Perlahan Didorong Kearah Digital

15 Juli 2024 - 15:55 WIB

Pelan Tapi Pasti, Komitmen RSUD Teluk Bintuni sebagai OPD Penyumbang PAD

15 Juli 2024 - 10:30 WIB

Soal Tarif Layanan, RSUD Teluk Bintuni Butuh Dukungan

15 Juli 2024 - 08:05 WIB

Kadinkes Teluk Bintuni Diundang Kemenpan-RB sebagai Narasumber di Jayapura. Ini Alasannya

11 Juli 2024 - 10:23 WIB

Raih Penghargaan Dua Menteri, Kadinkes Teluk Bintuni: Hasil Kerja Keras ‘Ujung Tombak’

10 Juli 2024 - 19:10 WIB

Trending di Kesehatan
error: Content is protected !!