BINTUNI, Mangrove.id| Kepala Distrik Kaitaro, Feki Fenetiruma diadukan warganya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Teluk Bintuni, Senin (15/4/2024).
Ihwal honor aparat kampung Sara distrik Kaitaro yang tak kunjung dicairkan, menjadi pangkal masalah yang dibawa ke kantor polisi.

Kadistrik Kaitaro,Feki Fenetiruma saat memberikan keterangan pers
Kadistrik yang dikonfirmasi wartawan usai mediasi yang dipimpin anggota SPKT, membenarkan aduan warganya tersebut.
Ia mengatakan, pihaknya terpaksa harus mendatangi kantor polisi untuk memenuhi panggilan guna menyelesaikan masalah yang diadukan.
“Sebenarnya ini miss komunikasi soal honor aparat kampung Sara yang pembayarannya terlambat,” terang Feki.
Ia menjelaskan, berakhirnya masa jabatan kepala kampung Sara turut menjadi alasan keterlambatan pencairan honor. Sebab, honor aparat menjadi satu paket dengan anggaran Dana Desa yang mesti dicairkan.
“Namun untuk realisasinya, itu harus dilakukan oleh pelaksana tugas kepala kampung. Karena berhubungan dengan pencairan dana desa. Karena dinilai terlambat, maka terpaksa kami ada disini untuk klarifikasi,” urainya.
Ia menambahkan, dalam proses mediasi di kantor polisi, warga juga menolak pejabat pelaksana tugas yang ditunjuk oleh pemerintah distrik.
Warga meminta, agar plt kepala kampung digantikan dengan figur yang diinginkan oleh warga.
“Berkaitan dengan plt kepala kampungnya, masyarakat sampaikan keberatan. Dan sudah diusulkan pejabat penggantinya. Untuk itu, kami akan ikuti apa yang disampaikan masyarakat,” tuntas Feki.
Sementara, mantan kepala kampung Sara, Moksen Tatuta mengaku senang dengan hasil mediasi yang dilakukan di ruang SPKT Polres Teluk Bintuni.
Pasalnya, ia mengungkap, bahwa rencana besok honor aparat kampungnya bisa dicairkan.
“Hari ini, puji Tuhan sudah ada hasil yang baik. Rencana besok, sudah dicairkan,” singkatnya. (wanma)