Menu

Mode Gelap

Pemerintahan · 18 Mar 2024 19:58 WIB ·

Cegah Praktik Manajemen ‘Tukang Sate’, Inspektorat Siap Jabarkan Perintah Bupati


 Inspektur Kabupaten Teluk Bintuni, I Wayan Sidia, ST, M.Ling Perbesar

Inspektur Kabupaten Teluk Bintuni, I Wayan Sidia, ST, M.Ling

BINTUNI, Mangrove.id| Arahan Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw pada saat penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) OPD tahun anggaran 2024, Kamis (14/3/2024) lalu, menegaskan aparatnya untuk tidak menerapkan manajemen ‘tukang sate’ di lingkungan kerja.

Namun, Bupati Kasihiw sangat jelas memerintahkan para pemimpin OPD agar memberikan pendelegasian tugas dan wewenang, sesuai tupoksi bidang yang ada di lingkup instansi masing-masing.

Inspektorat Kabupaten Teluk Bintuni pun diberikan arahan dari Bupati Kasihiw untuk memperketat pengawasannya, demi maksud kepala daerah tercapai.

Inspektur Kabupaten Teluk Bintuni, I Wayan Sidia yang dikonfirmasi wartawan, Senin (18/3/2024), mengaku siap melaksanakan perintah kepala daerah.

Ia menerangkan, maksud Bupati dalam menyebut istilah manajemen ‘tukang sate’, sangat jelas mengarah pada pencegahan penyalahgunaan wewenang, tetapi lebih kepada pembinaan aparatur.

“Kenapa organisasi ini disusun, untuk menterjemahkan bahasa pimpinan terkait pendelegasian tugas dan wewenang. Kalau manajemen tukang sate kan, semuanya mau dikerjakan sendiri,” ucap Sidia.

Ia menganggap, apabila organisasi dijalankan sesuai prosedur, tentu akan memberikan hasil yang memuaskan, utamanya memudahkan tugas dan tanggung jawab aparatur di lapangan.

“Karena, kalau semakin banyak yang bekerja kan, justru lebih baik,” ujarnya.

Ia mengungkap, secara pengawasan, pihaknya seringkali melakukan pembinaan sesuai kapasitas yang ada. Misalnya, saat melakukan pemeriksaan terhadap penatausahaan keuangan instansi, ketika ada persoalan pihaknya akan melakukan pembinaan, dengan tujuan preventif.

“Dalam tupoksinya, ada yang namanya kuasa pengguna anggaran, pejabat penatausahaan keuangan, ada pejabat komitmen, itu yang akan kami evaluasi. Jika tidak berjalan, maka di OPD tersebut, pasti organisasinya tidak berjalan. Karena semuanya diambil alih,” paparnya.

“Misalnya, dalam pembuatan laporan pertanggung jawaban, itu akan kelihatan tanggung jawab masing-masing. Itu yang biasa kami evaluasi,” pungkasnya. (wanma)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 193 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemda Teluk Bintuni Siapkan Laporan Jelang Audit BPK

16 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dengan Sistem Ini, Pemda dan KPK Sepakat Untuk Cegah Korupsi

15 April 2025 - 16:01 WIB

Bupati Anisto Tegaskan Pentingnya Keterlibatan Seluruh Komponen Masyarakat dalam Pembangunan

11 April 2025 - 16:30 WIB

Pemda Teluk Bintuni Terima Dana Otsus Rp 161 M, Forapelo Ingatkan Hanya Untuk OAP

22 Maret 2025 - 21:37 WIB

Keluarga Besar Sougb, Moskona dan Meyah Siap Dukung Pemerintahan Anisto – Lingara

20 Februari 2025 - 12:12 WIB

BKPP Ingatkan Soal Larangan Pengadaan Honorer

16 Januari 2025 - 15:17 WIB

Trending di Pemerintahan
error: Content is protected !!