Mangrove.id| Perwakilan BKKBN provinsi Papua Barat bekerja sama dengan DP3AKB Teluk Bintuni menyelenggarakan kegiatan penguatan kemitraan kampung KB di kabupaten Teluk Bintuni.
Kegiatan tersebut di buka dengan resmi oleh bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw,yang bertempat di Aula Wonen Child and center, Kamis(24/11/2022).
Dalam arahan bupati Petrus Kasihiw, menyampaikan bahwa kampung keluarga berkualitas (KB) merupakan program pemerintah yang mengupayakan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga di tingkat desa atau kelurahan.
Menurut Bupati, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga secara holistic dan terintegrasi agar mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera,Ujar Bupati.
Dikatakan bupati, bahwa kampung KB sendiri merupakan ikon dari program lintas sektoral kependudukan, KB dan pembangunan keluarga yang diharapkan tidak hanya dengan membatasi ledakan penduduk akan tetapi sekaligus memberdayakan potensi masyarakat agar berperan dalam pembangunan.
“Bupati Teluk Bintuni memberikan apresiasi dan ucapan Terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Tim dari perwakilan BKKBN provinsi yang bekerjasama dengan DP3AKB kabupaten Teluk Bintuni untuk menyelenggarakan kegiatan penguatan kemitraan di kampung KB Teluk Bintuni”.
Untuk menguatkan kemitraan di kampung KB,pertama-tama perlu cermati dahulu capaian indicator kinerja pada semester 1 tahun 2022,terutama Indicator angka kelahiran total, angka prevelensi kontrasepsi modern, angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun, indeks pembangunan keluarga (IBangga) serta median atau rerata usia kawin pertama perempuan di kabupaten ini masih rendah, kemudian persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi(unment need), sedangkan prevelensi stunting di kabupaten Teluk Bintuni sendiri masih cukup tinggi yaitu 27,5%.
Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, angka kehamilan yang tidak di inginkan, rendahnya penggunaan metode Kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan dan angka kehamilan remaja usia 15-19 tahun yang masih berada pada angka 48 per 1000 orang berdampak pada stunting.
“Harapan saya bahwa forum ini kita dapat mulai merencanakan partisipasi remaja dalam kegiatan masyarakat berupa pelatihan untuk remaja, membentuk pusat informasi dan Konseling remaja generasi tangguh(PIK-R GENTA) dan mengadakan pemilihan duta genre sehingga remaja dapat mengedukasi teman sebaya tentang bahaya pernikahan dini”,pungkas bupati.
Sambungnya, penggunaan kontrasepsi dan pencegahan serta penanggulangan stunting demi mencapai target penurunan sebesar 4% atau senilai 23,5% pada tahun 2023 dalam rangka mengendalikan kuantitas penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk Kabupaten Teluk Bintuni secara khusus maupun Indonesia secara umum.
“Seluruh OPD maupun para mitra kampung KB saya harapkan dapat menggunakan momentum ini untuk lebih meningkatkan sinergitas sehingga perwujudan keluarga kecil bahagia dan sejahtera dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga pada kampung KB di kabupaten Teluk Bintuni”.
(Susi)