Mangrove.id- Masa Pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Ir Petrus Kasihiw,M.T – Matret Kokop,S.H benar-benar mengabdi untuk negeri tercinta, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Pasalnya, pada periode pertama 2016-2021 kedua pemimpin daerah negeri menggenjot pembangunan dalam segala bidang, lebih khusus sumber daya manusia (SDM) tujuannya untuk menekan angka penangguran di negeri Sisar Matiti.

Salah satu langkah tepat untuk menekan angka pengangguran maka pemerintahan Piet – Matret bekerjasan dengan Petrotekno membuka pusat pelatihan teknik industri dan migas (P2TIM) di Teluk Bintuni.
Tempat pelatihan ini merekrut generasi muda papua dan asli Teluk Bintuni untuk didik SDM-nya dibidang konstruksi minyak dan gas, mereka siap tampil bukan hanya di LNG Tangguh saja tetapi pada perusaha raksasa mana pun baik pada indonesia maupun luar negeri jika dibutuhkan.

Program ini sudah berjalan selama periode pertama pemerintahan Piet – Matret dan terbukti sejumlah anak-anak papua alumni P2TIM telah diterima bekerja pada perusahan besar di luar papua seperti Batam, Jakarta dan daerah jawa.

Bupati Teluk Bintuni Ir Petrus Kasihiw,M.T yang dikonfirmasi media ini di Jakarta belum lama ini menegaskan bahwa program pembangunan SDM anak-anak Teluk akan terus berlanjut dalam mempersiapkan tenaga kerja menuju sejumlah perusahaan Migas yang buka di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni.
“Program kerjasama dengan Petrotekno untuk pembangunan SDM anak-anak Teluk melalui P2TIM terus berjalan bahkan akan kami tingkatkan, karena kedepan akan dibuka perusahan industri besar seperti Genting Oil Kawasan Industri Petro Kimia, Train III LNG Tangguh serta yang lainnya sehingga tenaga kerja anak-anak Papua sudah kami siapkan dari sekarang” beber Bupati Teluk Bintuni dua periode itu.

Pemimpin visioner Piet-Matrer tidak berpikir proyek APBD yang akan merugikan masyarakat kecil tetapi mendatangkan pembangunan Teluk Bintuni melalui program kerja, menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya,” ungkap salah satu alumni lulusan P2TIM Teluk Bintuni angkatan pertama Agustinus Maidepa kepada media ini di Jakarta.
Menurut anak nelayan asal Babo itu bahwa melalui ilmu yang diterimanya, dia bersama sejumlah rekan seangkatannya diterima bekerja pada proyek pembangunan jalan tol Jabodetabek.
Agustinus mengaku bahwa dengan program pemerintah menyiapkan SDM dapat merubah karakternya yang hanya bergantung kepada orang tua bekerja sebagai nelayan, kini sudah menikmati hasilnya.

“Terima kasih Petrotekno yang sudah menyekolahkan kita, saya juga menyampaikan Puji Syukur kepada Tuhan dan terima kasih banyak kepada Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni sehingga kami bisa bekerja di Jakarta saat ini” ucap Agustinus Maidepa dengan penuh rasa haru.
Hal ini membuktikan bahwa visi-misi Pemerintahan Petrus Kasihiw – Matret Kokop yaitu “terwujudnya Kabupaten Teluk Bintuni yang Damai, Maju, Produktif dan Berdaya Saing” sudah dirasakan masyarakatnya,

Bukan hanya sekedar slogan belaka, seakan-akan membuat masyarakat senang, tetapi sosok pemimpin Petrus Kasihiw dan Matret Kokop telah mewujudkan apa yang diinginkan masyarakat yaitu pembangunan Kabupaten Teluk Bintuni baru.

Ibukota Kabupaten penghasil migas yang dulu kiiara terlihat seperti ibukota kelurahan kini berubah total, pembangunan infrastruktur kemudian sarana – sarana penunjang lainya dibangun sehingga membuat Bintuni akan menuju lebih baik. (ahmad)