BINTUNI– Proses seleksi Jabatan Tinggi Pratama/Sekretaris Daerah Teluk Bintuni yang sedang berlangsung diharapkan dapat mewujudkan keberpihakan terhadap kearifan lokal.
Secara khusus Tiga Pilar yang menjadi dasar pembangunan di Kabupaten Teluk Bintuni perlu diperhatikan guna menemukan figur Sekda yang representatif.
Menurut salah satu Tokoh Agama, Pastor Yohanes Belo Boli, SVD bahwa tidak ada salahnya jika Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw, MT dapat mempertimbangkan konsep Agama Keluarga selaku representase Pilar Agama.
Sebab, Pastor Yohanes menilai bahwa sahnya konsep Agama Keluarga justru sangat bermanfaat bagi Pemda Teluk Bintuni ketika akan menentukan kebijakan pembangunan di daerah.
“Bupati mewakili umat Katolik, Wakil Bupati mewakili umat Islam, maka saya pikir justru lebih tepat jika Sekda mewakili umat Kristen,” cetus Pastor Yohanes saat diwawancarai di Bintuni, Rabu (3/2/2021).
Ia menerangkan, dengan keterwakilan tiga Agama besar yang dianut masyarakat Teluk Bintuni pada unsur Pimpinan di jajaran Pemda Teluk Bintuni, tentu akan memberikan efek yang sangat positif bagi kemajuan pembangunan.
“Sederhananya begini, kalau kepentingan umat Katolik jelas pak Bupati lebih paham. Dan kepentingan umat Islam jelas pak Wakil Bupati lebih paham. Sehingga, menurut hemat saya, akan lebih tepat jika Sekda adalah keterwakilan dari umat Kristen,” sebutnya.
Ia menilai, apabila Kepala Daerah salah dalam memilih figur yang tidak dapat merepresentasekan Agama Keluarga, dirinya kuatir Pemda akan mengalami kesulitan dalam menjabarkan program kerja khusus di bidang keagamaan.
“Kalau Tiga Pilar ini dapat bersinergi serta didukung dengan perwujudan Agama Keluarga dalam kebijakan pembangunan, maka saya yakin semua urusan pemerintahan akan berjalan tanpa ada masalah,” pungkas Pastor Yohanes. (Wanma)