BINTUNI– Kodim 1806 Teluk Bintuni dan Dinas Kesehatan Teluk Bintuni bertatap muka dengan warga tiga kampung yakni, Kampung Atibo, Tihibo dan Pasamai.
Pertemuan yang digelar di balai kampung Atibo distrik Manimeri, Rabu (22/7/2020) tersebut untuk membahas kesiapan teknis swakelola intervensi kesehatan lingkungan pada daerah sulit melalui peningkatan sanitasi lingkungan.
Program tersebut merupakan kerjasama antara Kemenkes dan TNI.
Komandan Kodim 1806 Teluk Bintuni, Letkol Arm Fence Donatus Marani, S.Sos melalui Perwira Seksi Teritorial (Pasiter), Letda Inf Eko mengatakan bahwa sesuai petunjuk pimpinan, pihaknya diharuskan ikut terlibat pada kegiatan tersebut.
Oleh sebab itu, Ia menuturkan pihaknya dalam kapasitas sebagai pendamping, akan berupaya semaksimal mungkin agar tujuan kegiatan pembangunan sanitasi ini bisa terlaksana sesuai petunjuk.
“Sasaran kita bagi warga di tiga kampung ini, diharapkan bisa memberikan pengaruh positif khususnya perilaku hidup bersih dengan cara tidak membuang air besar disembarang tempat. Sebab, sangat beresiko bagi kesehatan,” ungkapnya.
Ia pun berharap, warga di tiga kampung bisa memanfaatkan program Pemerintah yang ada, sehingga kehidupan masyarakat setempat yang berkualitas, bisa tercapai. Disisi lain, program yang direalisasikan oleh Pemerintah ini tidak sia-sia, melainkan bisa mendorong program serupa kembali diimplementasikan.
“Harapan kami dengan nanti adanya jamban dan sarana pencuci tangan ini, bisa meningkatkan kualitas hidup warga. Terutama dapat meransang warga untuk hidup bersih dan sehat,” tandasnya.
Perlu diketahui, program sinergitas ini menelan anggaran yang bersumber dari DIPA Kemenkes sebesar Rp 100 juta. Dimana mekanisme penyerapannya, 65 persen untuk kegiatan fisik bangunan, 30 persen untuk ongkos kerja dan 5 persen untuk administrasi.
Namun, secara teknis yang dapat mengelola anggaran tersebut adalah Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan (SK) dari Kemenkes. | Wanma