BINTUNI– Menangani Pandemi Covid-19 di Kabupaten Teluk Bintuni, Pemerintah Daerah melalui Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 mempunyai metode jitu.
Seperti pelacakan kontak erat dari orang yang terinfeksi Virus Corona menggunakan metode Rapid Test bahkan pengambilan sampel swab untuk pemeriksaan real time Polymerase Chain Reaction (PCR).
Dengan metode ini, Kabupaten Teluk Bintuni sukses mendegradasi potensi munculnya kasus baru, dikarenakan metode pelacakan hingga pemeriksaan dilakukan dengan cepat dan efektif.
“Kami sudah memiliki sejumlah strategi. Misalnya, dengan melaksanakan pemeriksaan menggunakan metode Rapid Test bahkan pemeriksaan menggunakan alat PCR. Dengan metode yang kami gunakan, cukup signifikan orang yang positif Covid-19 bisa sembuh,” ungkap Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw, MT saat memberi sambutan dalam suatu kegiatan di Bintuni belum lama ini.
Sekalipun dalam data base Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Papua Barat mencatat Kabupaten Teluk Bintuni menyumbang jumlah orang terpapar Covid-19 yang cukup banyak, Bupati Kasihiw menyatakan bahwa belum ada satupun pasien positif Covid-19 yang dilaporkan meninggal.
“Memang ada yang berstatus PDP tapi yang bersangkutan bukan meninggal karena Covid-19, melainkan karena penyakit lain,” ucap Bupati.
Pada kesempatan ini, Bupati Kasihiw menyampaikan apresiasi kepada Satgas Covid-19 Teluk Bintuni yang telah bekerja secara luar biasa. Karena Bupati menilai, kinerja Satgas Covid-19 yang maksimal, sehingga secara perlahan mengeliminir jumlah kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kenapa angka Bintuni begitu besar, itu karena kami bekerja keras melakukan pelacakan. Dari beberapa diantaranya, klaster Gowa hampir dipastikan bahwa sudah sembuh semuanya. Yang tersisa adalah hasil kontak diantara mereka. Dan itu tetap kita kejar,” tandas Bupati.
Sesuai data yang dirilis Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Teluk Bintuni per tanggal 11 Juni 2020, pemeriksaan menggunakan metode Rapid Test total sebanyak 1.374 orang sudah diambil sampel dengan rincian 166 orang reaktif dan 1.208 non reaktif.
Sedangkan pemeriksaan menggunakan metode PCR total sebanyak 378 orang sudah diambil swab dengan rincian 48 orang positif (40 orang sembuh), 288 orang negatif dan 42 menunggu hasil.
Dan, kasus diantaranya Orang Tanpa Gejala (OTG) total sebanyak 369 orang dengan rincian 225 dalam pemantauan, 142 selesai pemantauan dan 47 positif PCR (39 sembuh), Orang Dalam Pantauan (ODP) total sebanyak 5 orang dengan rincian, 5 selesai pemantauan, 1 positif PCR (1 sembuh), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) total sebanyak 6 orang dengan rincian 1 dalam pemantauan, 5 selesai pemantauan, 4 meninggal dunia. | Wanma