BINTUNI– Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni melalui Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bukan lagi rahasia. Bahkan belakangan ini, capaian daerah penghasil gas dan minyak ini telah menjadi buah bibir publik di Papua Barat.
Pasalnya, Kabupaten Teluk Bintuni mencatatkan jumlah kasus terkonfirmasi positif kedua terbanyak setelah Kota Sorong. Mencatatkan angka kasus positif yang besar pada data base, bukan berarti harus dipandang negatif. Justru, hal ini dinilai positif karena Kabupaten Teluk Bintuni produktif dalam mengungkap kasus Covid-19.
Hal lain yang menjadi atensi publik adalah kesuksesan dalam menangani pasien positif Covid-19. Sebab, sesuai data Satgas Covid-19 Teluk Bintuni per tanggal 5 Juni 2020, sudah ada 35 pasien yang dinyatakan sembuh dari 45 orang yang terkonfirmasi positif lewat real time Polymerase Chain Reaction (PCR).
Menanggapi ini, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol DR. Tornagogo Sihombing mengaku terkesan. Bahkan Jenderal Bintang Dua ini menyampaikan apresiasinya atas sumbangsih luar biasa jajaran Satgas Covid-19 Teluk Bintuni.
“Penghargaan saya berikan kepada seluruh jajaran Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Teluk Bintuni. Karena jika dilihat pada data Satgas Covid-19 Papua Barat, bahwa Kabupaten Teluk Bintuni menyumbang lebih banyak pasien yang sembuh dibanding kabupaten/kota lainnya,” ucap Kapolda dalam sambutannya di Gedung Sasana Karya Pemda Teluk Bintuni, Jumat (5/6/2020).
Kapolda menilai, hasil yang ditorehkan Kabupaten Teluk Bintuni dalam hal penanganan Pandemi Covid-19 merupakan buah kerja keras dan hasil sinergitas yang solid di jajaran Satgas Covid-19.
Oleh sebab itu, Kapolda sangat berharap agar Pemda Teluk Bintuni dalam hal ini Satgas Covid-19 bisa menularkan pola yang dipakai kepada daerah lain.
Kapolda menjelaskan, harapan tersebut sangat relevan dengan keinginan seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Papua Barat yang ingin terlepas dari Pandemi Covid-19.
“Karena, jika kita lihat tingkat reproduksi efektifnya, rasionya menunjukkan di kisaran 1:3 atau 1:2. Artinya, satu orang yang terjangkit berpotensi menularkan kepada dua hingga tiga orang,” ungkapnya.
“Kita berharap supaya situasi ini bisa beralih kepada New Normal, maka reproduksi efektifnya kita turunkan dibawah satu menjadi 0,5. Dengan demikian, bisa dikatakan kita cukup aman,” pungkas Kapolda. | Wanma