BINTUNI– Kondisi listrik yang ditangani PLN di Kabupaten Teluk Bintuni belakangan ini sudah tidak stabil. Pasalnya, para pelanggan PLN di beberapa wilayah seperti sekitaran kota Bintuni, harus menerima kenyataan untuk tidak menikmati listrik secara normal atau 24 jam.
Dijelaskan Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Bintuni, Sulubi bahwa gangguan pada jaringan kabel bawah tanah yang membentang dari pusat pembangkit BP Tangguh ke gardu hubung PLN di Km 14 Bintuni menjadi penyebabnya.
“Pemadaman ini terjadi karena gangguan kabel bawah tanah dari pusat pembangkit BP Tangguh. Sehingga, sampai dengan sekarang tim masih melakukan penelusuran. Dan sudah satu minggu lebih tim masih menyisir jaringan kabel untuk mencari titik kerusakan,” terang Sulubi yang ditemui di Kantor Kodim 1806 Teluk Bintuni, Senin (18/5/2020).
Ia menambahkan, untuk menyuplai listrik kepada pelanggan sembari menunggu perbaikan jaringan kabel, pihaknya memaksimalkan mesin pembangkit yang ada. Kendati demikian, Ia menyebut jika kemampuan mesin yang dimiliki tidak bisa memenuhi beban puncak sehingga pemadaman bergilir menjadi solusi.
“Dengan beban puncak saat ini sekitar 4,5 MegaWatt sementara kemampuan mesin hanya mencapai 3,7 MegaWatt. Karena tidak memenuhi maka kami harus pakai sistem pemadaman bergilir,” tandas Sulubi sembari menyebut bahwa sesuai kontrak, BP Tangguh menyuplai sebesar 4 MegaWatt. | Wanma